Argozine.id - Budidaya jambu kristal mulai
banyak digandrungi lantaran prospek pasarnya yang cukup menjanjikan. Selain
itu, jika dibandingkan dengan jambu biji biasa, jambu kristal ini dianggap
memiliki kelebihan yakni rasanya yang lebih manis dan lembut, relatif tidak memiliki
biji dan tingkat budidayanya yang tergolong mudah. Hal itulah yang mendorong
Muhammad Abdurochman atau yang akrab disapa Dede ini memutuskan untuk
meneruskan usaha budidaya jambu kristal milik orangtuanya di desa Bantarjaya,
Bogor.
Orangtua
Dede sudah memulai budidaya jambu ini sejak tahun 2009. Saat itu bibit jambu
kristal pertama kali diperoleh melalui kerjasam atau mitra dengan IPB
University. Dengan lahan seluas 5000 meter persegi budidaya jambu kristal
tersebut dimulai dimana awalnya setiap kali panen dijual langsung ke IPB.
Seiring
dengan berjalannya waktu, orangtua Dede mulai menjual langsung jambu hasil
budidayanya kepada tengkulak lantaran tidak memenuhi standar yang ditetapkan
oleh IPB.
“Kalau dulu awal-awal jambunya setiap panen
langsung kita jual ke IPB, tapi kan ada gradenya, jadi dari misalnya 1 kuintal
hasil panen kita paling masuk 30 kg yang memenuhi grade A,B dan C. Jadi
selebihnya sisanya dijual ke tengkulak atau ada orang yang membawa ke pasar”,
ujar Dede.
Diakui
Dede budidaya jambu kristal termasuk mudah jika dibandingkan dengan komoditas
lainnya. Selain itu perawatan tanaman ini juga tidak begitu sulit. Yang perlu
diperhatikan adalah intensitas penyemprotannya.
“Kalau untuk perawatan hampir sama ya.
Sebenarnya gimana kita sebagai petani sih, asal penyemprotan rutin Insya Allah
nggak terlalu sulit. Makanya dulu orangtua tertarik salah satunya mungkin
karena itu. Kalau tanaman-tanaman lain misalnya palawija kan paling tahan
setahun, setelah itu harus ganti tanaman baru lagi. Kalau jambu ini sudah 10
tahun masih tetap produktif. Jadi gimana kita merawatnya aja sih”, kata Dede.
Selain
perawatannya yang tergolong mudah, menurut Dede harga jambu kristal di pasaran
juga cukup bersaing. Per kilogramnya ia bisa menjual dengan harga mulai dari Rp
10.00-Rp 15.000. Dalam satu tahun, jambu kristal memiliki 3 kali musim panen
dan sekali panen dari lahan seluas 5000 meter persegi tersebut diakui Dede bisa
mencapai 2 ton.
Untuk
pengembangan usahanya kedepan, Dede berencana ingin membuat Agroeduwisata di
kebunnya. Sebagai salah satu perangkat desa, ia berharap bisa bekerjasama
dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk mewujudkan rencananya tersebut.
Namun diakuinya untuk budidaya jambu kristal saat ini cukup menjanjikan
terutama dengan semakin banyaknya produk turunan jambu ini yang bermunculan di
pasaran membuat permintaan semakin meningkat.
Sumber: Agrozine.id (25/5/2021)